Kediri - Pemkab Kediri untung besar. Hal tersebut setelah hasil lelang bongkaran Pasar Ngadiluwih naik enam kali lipat dari harga taksiran. Uang hasil lelang pun langsung masuk ke dalam kas daerah.
Untuk diketahui, sesuai penaksiran Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Malang, nilai bongkaran Pasar Ngadiluwih ditaksir Rp 114 juta.
Selanjutnya, bongkaran Pasar Ngadiluwih dijual dengan cara dilelang oleh KPKNL Malang.
Diajukan sejak Agustus lalu, lelang akhirnya dilakukan pada 13 November silam. Hasilnya, kayu dan berbagai material bongkaran terjual Rp 684 juta. Pemenangnya Andika Adi Perkasa asal Surakarta.
Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Kediri Erfin Fatoni melalui Kabid Pengelolaan Barang Milik Daerah Imron Fanani mengatakan, sebelum Andika dinyatakan sebagai pemenang, sebelumnya total ada sembilan orang yang mengajukan penawaran.
Lelang dibuka dengan limit Rp 119 juta. Dalam proses lanjutan, bongkaran dimenangkan dengan harga tertinggi Rp 684, 26 juta.
Baca juga:
Kata Siapa JIS Tidak Sesuai Standar FIFA?
|
"Kami lelang dengan nilai jaminan Rp 23, 8 juta. Sudah terkonfirmasi ke KPKNL kalau nilai tersebut (Rp 684, 26 juta, Red) sudah dilunasi, ” lanjut Imron. Rabu (4/12/2024)
Diakui Imron, dengan nilai lelang lebih dari 0, 5 miliar itu sudah jauh melampaui target BPKAD. Sebelumnya mereka menargetkan nilai bongkaran hanya sekitar Rp 100 juta rupiah saja.
"Sempat takut juga kalau nggak dibayar karena memang tinggi. Namun kami terus berkoordinasi dan akhirnya dibayarkan, " jelasnya sembari menyebut harga itu meliputi semua material di area pasar lama. Mulai kayu, besi, batu bata, genting dan lainnya.
Adapun khusus untuk bangunan PDAM, nantinya akan ditindaklanjuti atau dibongkar oleh PDAM sendiri. Sehingga, pembongkarannya tidak masuk dalam item yang dilelang KPKNL.
Lebih jauh Imron menyebut, saat ini uang masih berada di rekening KPKNL Malang. Selanjutnya, uang akan dikirimkan ke rekening kas umum daerah (RKUD).
Nantinya uang tersebut akan masuk ke pendapatan asli daerah (PAD), ” jelas Imron.
Seperti diberitakan, revitalisasi Pasar Ngadiluwih yang terbakar pada 2022 lalu itu ditargetkan bisa dimulai pada 2025 nanti.
Rencananya anggaran yang disiapkan untuk membangun pasar itu sebesar Rp 30 miliar. Dari anggaran sebesar itu, Disdag Kabupaten Kediri menyiapkan pembangunannya berkonsep wisata, seni, dan budaya. Konsep tersebut sama dengan Pasar Wates yang proyeknya selesai tahun 2023 silam. (adv/PKP)